Detik-detik dimana matahari tersenyum
tampak malu beriring bahagia
meninggakan singgasana yang nyaman
melambaikan tangan ke arah mu
Langit jeruk menemani setiap langkahnya
tiap senyum terdapat cerita
cerita yang telah usai tanpa senyum dari mu
tapal batas jadi tembok kokoh menghalangi
Sang dewi malam lah yang berganti
berharap cahayanya menerangi semua mimpi mu
kau hapus goresan yang duu tersirat
khilaf ku yang menjadi awalnya
Ku merebahkan badan yang sudah letih
senyum mu menjaga raga ku
hari esok masih membentuk cerita
di garis terakhir ku temukan senyum mu
Senin, 12 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar