Dukungan untuk Timnas Indonesia datang dari semua kalangan dan dengan berbagai cara, ada yang menyediakan poster sepanjang beberapa meter untuk di tanda tangani oleh semua orang yang melihatnya, banyak yang membawa atribut yang berbau Timnas seperti baju, trompet, topi, shall, tempelan, jaket dan lain – lain.
Timnas Indonesia tak kehilangan dukungan dari suporternya meski kalah di final Piala AFF 2010. Suporter tetap mendukung mereka meski sekali lagi harus mengakhiri turnamen dengan kekecewaan. Indonesia harus puas mengakhiri Piala AFF 2010 dengan predikat runner up. Kekalahan agregat 2-4 dari Malaysia membuat tim 'Merah Putih' harus rela melihat trofi paling bergengsi se-ASEAN tersebut melayang ke negeri jiran. Kegagalan keempat di final Piala AFF membuat publik Indonesia harus kecewa lagi. Tapi kekecewaan ini tak membuat dukungan untuk timnas luntur.
Sepanjang 90 menit pertandingan final leg 2, nyanyian, teriakan, dan yel-yel dari puluhan ribu suporter timnas membahana di Gelora Bung Karno. Dukungan mereka pun tak surut saat Firman Utina gagal mengeksekusi penalti atau saat timnas tertinggal satu gol. Setelah pertandingan berakhir, ribuan suporter di sekitar Gelora Bung Karno menunggu di dekat bus timnas. Mereka menanti Firman Utina dkk keluar dari stadion. Sekitar pukul 22.00 WIB, para pemain tim Garuda pun keluar dari GBK. Dalam perjalanan menuju bus timnas, nama-nama mereka dielu-elukan ribuan suporter yang telah menunggu. Teriakan dukungan untuk Firman cs pun membahana. Puluhan suporter juga berusaha mengabadikan gambar mereka lewat kamera ponsel. Sama sekali tak terdengar cacian atau kecaman kepada para pemain atas kegagalan timnas kali ini. Mereka dianggap sudah berjuang maksimal di sepanjang turnamen. Yang ada justru teriakan dan desakan agar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid lengser dari jabatannya.
Saat bus timnas meninggalkan stadion pun, sebagian suporter masih terus mengikuti. Mereka membuntuti bus timnas sambil terus mengelu-elukan para pemain. Sikap suporter yang tetap mendukung timnas ini patut diapresiasi. Mereka membuktikan diri sebagai suporter sejati, yang tetap ada di belakang para pemain saat timnas mengalami kegagalan. Sepanjang pertandingan malam ini, suporter juga bisa tetap tertib di dalam stadion. Sama sekali tak terlihat aksi anarkis maupun perusakan. 'Tradisi' rusuh saat timnas kalah pun sudah ditinggalkan. Standing Aplause untuk Supporte Indonesia dan Timnas Indonesia.
Contoh : Dukungan para supporter Indonesia untuk Timnas Indonesia
http://www.detiksport.com/readfoto/2010/12/16/151241/1526463/463/1/dukungan-untuk-merah-putih
http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/12/29/170540/1535394/76/suporter-sambut-meriah-bus-timnas
http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/12/29/164251/1535382/76/suporter-serbu-gbk-jalan-sudirman-lautan-merah
Senin, 03 Januari 2011
SEMARAKNYA PIALA AFF 2010
INDONESIA baru – baru ini sedang mengalami demam bola maksudnya di pilihnya INDONESIA dan VIETNAM menjadi Tuan Rumah Piala AFF 2010, Piala AFF adalah sebuah turnamen sepak bola se ASEAN yang di ikuti oleh INDONESIA, VIETNAM, SINGAPORE, MALAYSIA, THAILAND, LAOS, FILIPINA, dan MYANMAR. Turnamen ini membuat rakyat INDONESIA berharap besar pada Team Nasional INDONESIA untuk berprestasi lebih baik dan bisa bangkit dari ketepurukan yang akhir – akhir ini melanda sepak bola negeri ini serta ajang ini juga sedikit memberikan hiburan bagi warga INDONESIA yang selama tahun 2010 dilanda polemik masalah yang sangat pelik yaitu mulai dari masalah mafia pajak dan musibah yang tiada henti melanda negeri ini.
Piala AFF yang dulunya bernama Piala Tiger di mulai tahun 1996, sejak tahun itu INDONESIA belum pernah merasakan indahnya sebagai Juara, posisi terbaik INDONESIA di piala AFF adalah sebagai Runner up, yang pernah meraskan juara adalah THAILAND 3 kali, SINGAPORE 3 kali dan VIETNAM 1 kali. Oleh karena itu rakyat INDONESIA sangat berharap INDONESIA bisa menjadi juara di kandang sendiri.
Rakyat INDONESIA pun sudah tak sabar untuk menyaksikan Piala AFF tahun 2010 ini dan rakyat INDONESIA juga menanti kebangkitan sepak bola INDONESIA yang lebih baik serta menunggu pemain naturalisasi Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim. INDONESIA masuk dalam group A bersama MALAYSIA, LAOS, dan musuh bebuyutan THAILAND, sedangkan di group B di huni oleh VIETNAM, SINGAPORE, FILIPINA, dan MYANMAR.
Pada tanggal 1 Desember 2010 Piala AFF resmi di buka dengan laga awal melawan Negara tetangga MALAYSIA, supporter INDONESIA pun tak mau ketinggalan mendukung Team Nasional INDONESIA di stadion Gelora Bung Karno berlaga. Dukungan yang sangat besar membuat pemain – pemain Indonesia bermain lepas dan mempunyai semangat lebih serta patang menyerah, alhasil INDONESIA melumat MALAYSIA dengan skor cukup telak 5 – 1, ini membuat rakyat INDONESIA yakin dengan kebangkitan Team Nasional INDONESIA apalagi dengan hadirnya pemain naturalisasi Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim yang bermain baik sekali, ini juga membuat mereka menjadi TRENDING TOPIK di dunia maya.
Laga berikutnya pada tanggal 4 Desember 2010 melawan Team LAOS, yang secara tradisi mereka selalu di bawah INDONESIA tetapi Team INDONESIA juga tidak bola menganggap remeh mereka. Dengan kerja keras dan semangat seluruh pemain INDONESIA mereka pun bisa menaklukan LAOS dengan skor 6 – 0.
Pada tanggal 7 Desember 2010 partai yang di tunggu – tunggu akhirnya tiba juga antara INDONESIA vs THAILAND, THAILAND adalah musuh besar INDONESIA dalam Piala AFF ini. Doa serta kerja keras dan semangat pantang menyerah pemain INDONESIA membuat Team INDONESIA pun berhasil mengalahkan THAILAND dengan skor 2 – 1 dan sekaligus meloloskan INDONESIA ke semifinal Piala AFF 2010 ini sebagai juara group A ditemani MALAYSIA sebagai runner up group A. Langkah INDONESIA tidak lantas berhenti di sini, mereka akan melawan juara group B FILIPINA di semifinal sedangkan MALAYSIA akan melawan runner up group B VIETNAM.
INDONESIA menjadi tuan rumah Piala AFF 2010 ternyata memberi berkah kepada pedagang kaos dan pernak – pernik Timnas INDONESIA, dagangan mereka pun laris manis dan memperoleh untung yang sangat besar, begitu juga para pedagang makanan dan minuman di sekitar stadion Gelora Bung Karno, sama hal nya seperti pedagang kaos dan baju Timnas INDONESIA dagangan mereka pun laku keras di banding hari – hari biasanya. INDONESIA pun benar – benar sedang demam bola,seluruh rakyat pun banyak yang membicarakan Team INDONESIA dan banyak cara di lakukan salah satunya banyak orang – orang diluar Jakarta pun rela untuk datang ke Jakarta untuk menyaksikan Timnas INDONESIA berlaga. Semua Elemen bercampur menjadi satu mulai dari Presiden, para menteri kabinet, anggota DPR dan MPR, artis sampai rakyat biasa membulatkan tekad untuk dukung Team INDONESIA tak ada pandang ras, agama, warna kulit, daerah melebur jadi satu seperti semboyan Negara INDONESIA “ BINNEKA TUNGGAL IKA “
INDONESIA memetik kemenangan tipis dengan skor 1 - 0 saat menghadapi FILIPINA di semifinal Piala AFF. Kemenangan Pasukan Merah Putih dianggap layak karena Firman Utina cs bermain lebih agresif. Menjalani laga 'tandang' di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (16/12/2010) malam WIB, Indonesia memetik kemenangan 1-0. Gol semata wayang datang dari tandukan Cristian Gonzales di menit 32. INDONESIA butuh setengah jam untuk bisa mencetak gol ke gawang FILIPINA. Adalah Cristian Gonzales yang berhasil menyarangkan si kulit bundar ke gawang Neil Etheridge.
Bermain di semifinal pertama AFF Suzuki Cup 2010 di bawah tatapan sekitar 80 ribu penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (16/12/2010), INDONESIA dibuat repot oleh FILIPINA. Baru di menit 30, Indonesia berhasil mencetak gol. Umpan panjang Firman Utina gagal diantisipasi Etheridge dan disundul Gonzales. Bola pun bergulir masuk gawang, 1-0 INDONESIA.
INDONESIA menjejak final Piala AFF 2010 untuk menghadapi MALAYSIA. INDONESIA melaju usai mengatasi Filipina 1-0 di leg II, sehingga unggul agregat 2-0. Setelah memetik kemenangan 1-0 di leg pertama, Kamis (19/12/2010) lalu, kemenangan kembali dipetik oleh 'Pasukan Garuda' pada leg II, Minggu (19/12/2010) malam WIB. Cristian Gonzales kembali mencetak gol semata wayang dalam kemenangan INDONESIA di leg kedua. Ia menjebol gawang FILIPINA beberapa menit sebelum babak pertama berakhir.
Kans INDONESIA untuk merebut gelar juara AFF Suzuki Cup 2010 terasa sangat berat. Pasalnya, di partai final pertama di kandang MALAYSIA, tim 'Merah Putih' dipukul 0-3. Dua dari tiga gol MALAYSIA yang membuat publik Stadion Bukit Jalil bersorak dicetak oleh striker andalannya, Mohd Safee Sali. Satu gol tambahan diceploskan oleh Mohamad Ashari. Dengan kekalahan ini, INDONESIA harus menang dengan selisih empat gol saat laga final leg kedua diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010). Pertandingan final pertama AFF Suzuki Cup 2010 antara MALAYSIA kontra INDONESIA dihentikan di menit 53. Pasalnya, para penonton terus-menerus menyorotkan laser kepada pemain INDONESIA. Peristiwa itu terjadi di menit 53. Saat itu, saat akan dilakukannya tendangan bebas di dekat kotak penalti INDONESIA, sorotan laser mengarah ke wajah kiper Marksu Horison. Markus memprotes wasit dan kemudian mengajak rekan-rekannya untuk meninggalkan pertandingan. Wasit menyetujui protes Markus dan meminta pemain untuk berhenti bermain. Sebelumnya, sejak menit-menit pertama pertandingan, sorotan laser sudah sangat sering menerpa para pemain INDONESIA. Bila tidak diarahkan ke wajah Markus, maka laser diarahkan ke wajah Firman Utina saat sedang mengambil tendangan sudut. Dengan kejadian itu Team Nasional INDONESIA menjadi hilang konsentrasi akibatnya pertahanan menjadi lengah dan MALAYSIA pun memanfaatkan kelemahan itu dengan menyarangkan 3 gol ke gawang Markus Horison. Semua gol MALAYSIA tercipta pada babak kedua setelah pertandingan dihentikan selama 10 menit. Pertandingan leg kedua akan berlangsung di Gelora Bung Karno hari Rabu 29 Desember. INDONESIA minimal harus mencetak tiga gol tanpa kebobolan untuk memelihara peluang menjadi juara Piala AFF.
Partai final LEG II di Stadion Gelora Bung Karno di gelar, Timnas INDONESIA menundukkan MALAYSIA 2-1 di partai leg II final Piala AFF 2010. Tapi keunggulan agregat tetap bikin MALAYSIA keluar jadi juara. Dalam partai leg II Piala AFF 2010, Rabu (29/12/2010) malam WIB, INDONESIA membuang peluang untuk unggul lebih dulu setelah Firman Utina gagal menceploskan bola dari titik putih di menit-menit awal laga. MALAYSIA lantas unggul duluan lewat Safee Sali di awal babak kedua. Mohammad Nasuha menyamakan skor sebelum tendangan M. Ridwan menjebol gawang Khairul Fahmi setelah terlebih dulu mengenai bek MALAYSIA. Dengan kemenangan 2-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno tersebut, Indonesia pada akhirnya tak berhasil jadi juara karena kalah agregat 2-4 dari Malaysia yang menang 3-0 di leg I.
MALAYSIA memang keluar sebagai Juara dalam kompetisi ini tetapi Juara sesungguhnya adalah INDONESIA. Kenapa ? karena INDONESIA bermain dengan sportif begitu juga dengan semua supporter INDONESIA yang hadir di Stadion Gelora Bung Karno. Mereka memang kecewa INDONESIA tidak juara tetapi mereka bangga dengan Timnas INDONESIA yang bermain dengan hati dan pantang menyerah sampai titik darah pengahabisan. Oleh karena itu para supporter INDONESIA memberikan standing applause kepada Timnas Garuda. Harapan kami sepakbola INDONESIA bisa menjadi lebih baik dan bisa menjadi alat yang baru dalam mempersatukan INDONESIA tetapi tetap berpegang teguh denhan BHINNEKA TUNGGAL IKA dan Pancasila.
REFERENSI :
• http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/12/16/220259/1526871/76/lebih-agresif-indonesia-layak-menang
• http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/12/16/193439/1526817/76/indonesia-unggul-satu
• http://www.detiksport.com/readfoto/2010/12/16/151241/1526463/463/1/dukungan-untuk-merah-putih
• http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/12/19/194407/1528373/76/indonesia-hadapi-malaysia-di-final
• http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/12/26/205951/1532966/76/indonesia-dipukul-malaysia-0-3
• http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/12/26/201545/1532960/76/pemain-indonesia-dilaser-pertandingan-dihentikan
• http://www.detiksport.com/read/2010/12/26/212019/1532969/935/indonesia-kalah-0-3-dari-malaysia
• http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/12/29/192015/1535467/76/indonesia-menang-malaysia-juara
Piala AFF yang dulunya bernama Piala Tiger di mulai tahun 1996, sejak tahun itu INDONESIA belum pernah merasakan indahnya sebagai Juara, posisi terbaik INDONESIA di piala AFF adalah sebagai Runner up, yang pernah meraskan juara adalah THAILAND 3 kali, SINGAPORE 3 kali dan VIETNAM 1 kali. Oleh karena itu rakyat INDONESIA sangat berharap INDONESIA bisa menjadi juara di kandang sendiri.
Rakyat INDONESIA pun sudah tak sabar untuk menyaksikan Piala AFF tahun 2010 ini dan rakyat INDONESIA juga menanti kebangkitan sepak bola INDONESIA yang lebih baik serta menunggu pemain naturalisasi Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim. INDONESIA masuk dalam group A bersama MALAYSIA, LAOS, dan musuh bebuyutan THAILAND, sedangkan di group B di huni oleh VIETNAM, SINGAPORE, FILIPINA, dan MYANMAR.
Pada tanggal 1 Desember 2010 Piala AFF resmi di buka dengan laga awal melawan Negara tetangga MALAYSIA, supporter INDONESIA pun tak mau ketinggalan mendukung Team Nasional INDONESIA di stadion Gelora Bung Karno berlaga. Dukungan yang sangat besar membuat pemain – pemain Indonesia bermain lepas dan mempunyai semangat lebih serta patang menyerah, alhasil INDONESIA melumat MALAYSIA dengan skor cukup telak 5 – 1, ini membuat rakyat INDONESIA yakin dengan kebangkitan Team Nasional INDONESIA apalagi dengan hadirnya pemain naturalisasi Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim yang bermain baik sekali, ini juga membuat mereka menjadi TRENDING TOPIK di dunia maya.
Laga berikutnya pada tanggal 4 Desember 2010 melawan Team LAOS, yang secara tradisi mereka selalu di bawah INDONESIA tetapi Team INDONESIA juga tidak bola menganggap remeh mereka. Dengan kerja keras dan semangat seluruh pemain INDONESIA mereka pun bisa menaklukan LAOS dengan skor 6 – 0.
Pada tanggal 7 Desember 2010 partai yang di tunggu – tunggu akhirnya tiba juga antara INDONESIA vs THAILAND, THAILAND adalah musuh besar INDONESIA dalam Piala AFF ini. Doa serta kerja keras dan semangat pantang menyerah pemain INDONESIA membuat Team INDONESIA pun berhasil mengalahkan THAILAND dengan skor 2 – 1 dan sekaligus meloloskan INDONESIA ke semifinal Piala AFF 2010 ini sebagai juara group A ditemani MALAYSIA sebagai runner up group A. Langkah INDONESIA tidak lantas berhenti di sini, mereka akan melawan juara group B FILIPINA di semifinal sedangkan MALAYSIA akan melawan runner up group B VIETNAM.
INDONESIA menjadi tuan rumah Piala AFF 2010 ternyata memberi berkah kepada pedagang kaos dan pernak – pernik Timnas INDONESIA, dagangan mereka pun laris manis dan memperoleh untung yang sangat besar, begitu juga para pedagang makanan dan minuman di sekitar stadion Gelora Bung Karno, sama hal nya seperti pedagang kaos dan baju Timnas INDONESIA dagangan mereka pun laku keras di banding hari – hari biasanya. INDONESIA pun benar – benar sedang demam bola,seluruh rakyat pun banyak yang membicarakan Team INDONESIA dan banyak cara di lakukan salah satunya banyak orang – orang diluar Jakarta pun rela untuk datang ke Jakarta untuk menyaksikan Timnas INDONESIA berlaga. Semua Elemen bercampur menjadi satu mulai dari Presiden, para menteri kabinet, anggota DPR dan MPR, artis sampai rakyat biasa membulatkan tekad untuk dukung Team INDONESIA tak ada pandang ras, agama, warna kulit, daerah melebur jadi satu seperti semboyan Negara INDONESIA “ BINNEKA TUNGGAL IKA “
INDONESIA memetik kemenangan tipis dengan skor 1 - 0 saat menghadapi FILIPINA di semifinal Piala AFF. Kemenangan Pasukan Merah Putih dianggap layak karena Firman Utina cs bermain lebih agresif. Menjalani laga 'tandang' di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (16/12/2010) malam WIB, Indonesia memetik kemenangan 1-0. Gol semata wayang datang dari tandukan Cristian Gonzales di menit 32. INDONESIA butuh setengah jam untuk bisa mencetak gol ke gawang FILIPINA. Adalah Cristian Gonzales yang berhasil menyarangkan si kulit bundar ke gawang Neil Etheridge.
Bermain di semifinal pertama AFF Suzuki Cup 2010 di bawah tatapan sekitar 80 ribu penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (16/12/2010), INDONESIA dibuat repot oleh FILIPINA. Baru di menit 30, Indonesia berhasil mencetak gol. Umpan panjang Firman Utina gagal diantisipasi Etheridge dan disundul Gonzales. Bola pun bergulir masuk gawang, 1-0 INDONESIA.
INDONESIA menjejak final Piala AFF 2010 untuk menghadapi MALAYSIA. INDONESIA melaju usai mengatasi Filipina 1-0 di leg II, sehingga unggul agregat 2-0. Setelah memetik kemenangan 1-0 di leg pertama, Kamis (19/12/2010) lalu, kemenangan kembali dipetik oleh 'Pasukan Garuda' pada leg II, Minggu (19/12/2010) malam WIB. Cristian Gonzales kembali mencetak gol semata wayang dalam kemenangan INDONESIA di leg kedua. Ia menjebol gawang FILIPINA beberapa menit sebelum babak pertama berakhir.
Kans INDONESIA untuk merebut gelar juara AFF Suzuki Cup 2010 terasa sangat berat. Pasalnya, di partai final pertama di kandang MALAYSIA, tim 'Merah Putih' dipukul 0-3. Dua dari tiga gol MALAYSIA yang membuat publik Stadion Bukit Jalil bersorak dicetak oleh striker andalannya, Mohd Safee Sali. Satu gol tambahan diceploskan oleh Mohamad Ashari. Dengan kekalahan ini, INDONESIA harus menang dengan selisih empat gol saat laga final leg kedua diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010). Pertandingan final pertama AFF Suzuki Cup 2010 antara MALAYSIA kontra INDONESIA dihentikan di menit 53. Pasalnya, para penonton terus-menerus menyorotkan laser kepada pemain INDONESIA. Peristiwa itu terjadi di menit 53. Saat itu, saat akan dilakukannya tendangan bebas di dekat kotak penalti INDONESIA, sorotan laser mengarah ke wajah kiper Marksu Horison. Markus memprotes wasit dan kemudian mengajak rekan-rekannya untuk meninggalkan pertandingan. Wasit menyetujui protes Markus dan meminta pemain untuk berhenti bermain. Sebelumnya, sejak menit-menit pertama pertandingan, sorotan laser sudah sangat sering menerpa para pemain INDONESIA. Bila tidak diarahkan ke wajah Markus, maka laser diarahkan ke wajah Firman Utina saat sedang mengambil tendangan sudut. Dengan kejadian itu Team Nasional INDONESIA menjadi hilang konsentrasi akibatnya pertahanan menjadi lengah dan MALAYSIA pun memanfaatkan kelemahan itu dengan menyarangkan 3 gol ke gawang Markus Horison. Semua gol MALAYSIA tercipta pada babak kedua setelah pertandingan dihentikan selama 10 menit. Pertandingan leg kedua akan berlangsung di Gelora Bung Karno hari Rabu 29 Desember. INDONESIA minimal harus mencetak tiga gol tanpa kebobolan untuk memelihara peluang menjadi juara Piala AFF.
Partai final LEG II di Stadion Gelora Bung Karno di gelar, Timnas INDONESIA menundukkan MALAYSIA 2-1 di partai leg II final Piala AFF 2010. Tapi keunggulan agregat tetap bikin MALAYSIA keluar jadi juara. Dalam partai leg II Piala AFF 2010, Rabu (29/12/2010) malam WIB, INDONESIA membuang peluang untuk unggul lebih dulu setelah Firman Utina gagal menceploskan bola dari titik putih di menit-menit awal laga. MALAYSIA lantas unggul duluan lewat Safee Sali di awal babak kedua. Mohammad Nasuha menyamakan skor sebelum tendangan M. Ridwan menjebol gawang Khairul Fahmi setelah terlebih dulu mengenai bek MALAYSIA. Dengan kemenangan 2-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno tersebut, Indonesia pada akhirnya tak berhasil jadi juara karena kalah agregat 2-4 dari Malaysia yang menang 3-0 di leg I.
MALAYSIA memang keluar sebagai Juara dalam kompetisi ini tetapi Juara sesungguhnya adalah INDONESIA. Kenapa ? karena INDONESIA bermain dengan sportif begitu juga dengan semua supporter INDONESIA yang hadir di Stadion Gelora Bung Karno. Mereka memang kecewa INDONESIA tidak juara tetapi mereka bangga dengan Timnas INDONESIA yang bermain dengan hati dan pantang menyerah sampai titik darah pengahabisan. Oleh karena itu para supporter INDONESIA memberikan standing applause kepada Timnas Garuda. Harapan kami sepakbola INDONESIA bisa menjadi lebih baik dan bisa menjadi alat yang baru dalam mempersatukan INDONESIA tetapi tetap berpegang teguh denhan BHINNEKA TUNGGAL IKA dan Pancasila.
REFERENSI :
• http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/12/16/220259/1526871/76/lebih-agresif-indonesia-layak-menang
• http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/12/16/193439/1526817/76/indonesia-unggul-satu
• http://www.detiksport.com/readfoto/2010/12/16/151241/1526463/463/1/dukungan-untuk-merah-putih
• http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/12/19/194407/1528373/76/indonesia-hadapi-malaysia-di-final
• http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/12/26/205951/1532966/76/indonesia-dipukul-malaysia-0-3
• http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/12/26/201545/1532960/76/pemain-indonesia-dilaser-pertandingan-dihentikan
• http://www.detiksport.com/read/2010/12/26/212019/1532969/935/indonesia-kalah-0-3-dari-malaysia
• http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/12/29/192015/1535467/76/indonesia-menang-malaysia-juara
Rabu, 10 November 2010
Indonesia Grieving
Republic of Indonesia is an archipelago country consisting of many islands and is surrounded by the sea - the sea and the expanse of mountains - mountains, rice fields, beaches and beautiful, scenery that is currently experiencing disasters occur continuously. Mother Earth crying, that's the word - a word that decent portrait of the condition of our beloved State of the Republic of Indonesia.
Successive disaster hit Indonesia, sea, mountains, and forests - forests that originally beautiful and livelihoods Indonesian population that arrived - arrived turned into an enemy and take the victim is not small. For example, in Indonesia Sea beautiful famous in the world with vast expanse of sandy beach soon turned into a horrible disaster, ranging from a very large earthquake that caused the tsunami that struck what appeared to hinder walking. Mount the original source of grace to those around turned into a very deadly enemy with his guts spilled all over the shop as well as benefits for human life in the forests damaged by people - people who are not responsible. so that when heavy rain was falling cause flooding by bringing the materials - wood materials used in illegal logging that would be a disaster for humans in the vicinity.
That piece of disasters in Indonesia, which happened almost simultaneously which resulted in casualties. This discourse just want to remind that nature has many benefits for human life and therefore if nature is volatile, be a valuable lesson to respect nature and do not ruin it for the sake of mere individuals.
Now it's time we help the victims - victims who now need our help. We are all brothers and give them all the best for them and that needs to be underlined is the helping hand of our own in the name of solidarity with one another.
Successive disaster hit Indonesia, sea, mountains, and forests - forests that originally beautiful and livelihoods Indonesian population that arrived - arrived turned into an enemy and take the victim is not small. For example, in Indonesia Sea beautiful famous in the world with vast expanse of sandy beach soon turned into a horrible disaster, ranging from a very large earthquake that caused the tsunami that struck what appeared to hinder walking. Mount the original source of grace to those around turned into a very deadly enemy with his guts spilled all over the shop as well as benefits for human life in the forests damaged by people - people who are not responsible. so that when heavy rain was falling cause flooding by bringing the materials - wood materials used in illegal logging that would be a disaster for humans in the vicinity.
That piece of disasters in Indonesia, which happened almost simultaneously which resulted in casualties. This discourse just want to remind that nature has many benefits for human life and therefore if nature is volatile, be a valuable lesson to respect nature and do not ruin it for the sake of mere individuals.
Now it's time we help the victims - victims who now need our help. We are all brothers and give them all the best for them and that needs to be underlined is the helping hand of our own in the name of solidarity with one another.
Mount Merapi Squeeze Tears
The eruption of Mount Merapi to the residents to squeeze tears now Yogyakarta and Central Java. This event is very touching, confusion, and take the victim to dozens of people dead, dozens of cattle died, and hundreds of homes burned due to cloud collapsed due to heat or cold lava flood.
Before we know Merapi volcano as an active volcano but this mountain offers many benefits for people living near the slopes of which are enrich the soil flowing water is very clear and give very many areas of sand.
Times the eruption of Mount Merapi, a lot of casualties, among the victims - the victim is one victim of the end - this end we know that Mbah Marijan the caretaker of the mountain trim. He survived because he feels a responsibility as people continue to trim and Finally, he was dead, affected by the hot cloud that covered the village where he lives.
Waves of refugees from this disaster fled to a safer place very quickly to avoid the eruption of aftershocks, and hot clouds of volcanic ash is very dangerous. Therefore, the central government to help local governments establish a place - a safe and comfortable place for the refugees.
We do not know, until when Mount Merapi is still going on and how good this mountain will return to continue their activities, we can do is bardoa for this disaster is a glimpse.
The eruption of Mount Merapi, currently does not only provide valuable lessons but also material for us to look in the mirror and introspective. We bowed heads and humble when disaster has not ended. We are not alone facing this tragedy, a lot of you - our brothers who stand behind us to reach out to help other people as the Indonesian nation united Dasri solidarity.
Before we know Merapi volcano as an active volcano but this mountain offers many benefits for people living near the slopes of which are enrich the soil flowing water is very clear and give very many areas of sand.
Times the eruption of Mount Merapi, a lot of casualties, among the victims - the victim is one victim of the end - this end we know that Mbah Marijan the caretaker of the mountain trim. He survived because he feels a responsibility as people continue to trim and Finally, he was dead, affected by the hot cloud that covered the village where he lives.
Waves of refugees from this disaster fled to a safer place very quickly to avoid the eruption of aftershocks, and hot clouds of volcanic ash is very dangerous. Therefore, the central government to help local governments establish a place - a safe and comfortable place for the refugees.
We do not know, until when Mount Merapi is still going on and how good this mountain will return to continue their activities, we can do is bardoa for this disaster is a glimpse.
The eruption of Mount Merapi, currently does not only provide valuable lessons but also material for us to look in the mirror and introspective. We bowed heads and humble when disaster has not ended. We are not alone facing this tragedy, a lot of you - our brothers who stand behind us to reach out to help other people as the Indonesian nation united Dasri solidarity.
Senin, 07 Juni 2010
JEMBATAN SEMANGGI SIMBOL KOTA JAKARTA
Jembatan Semanggi. Bangunan fisiknya berupa jalan layang yang melingkar-lingkar. Karena bentuknya mirip struktur daun lalapan, semanggi, maka kemudian meresap dan menjadi nama jembatan itu sendiri.
Pada perkembangannya, kawasan Jembatan Semanggi menjadi ciri khas Ibukota Jakarta. Jembatan ini menjadi semacam poros lalu lintas Ibukota Jakarta sekaligus sebagai simbol kemakmuran perekonomian. Lokasi jembatan terkenal ini berada di kawasan Karet, Semanggi, Setia Budi. Pembangunannya dilakukan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.
Proses pembangunan Jembatan Semanggi tidaklah mudah. Presiden Soekarno tidak begitu saja mendapat restu dari rakyat. Sebab, pada waktu itu orang sudah mulai berpikir kritis terhadap ide-ide pembangunan fisik. Pada masa itu, anggota masyarakat yang kritis terhadap kebijakan pemerintah menilai bahwa gagasan Bung Karno ini hanyalah proyek mubazir. Proyek yang hanya akan menghabiskan keuangan negara dan tidak ada manfaatnya bagi kesejahteraan rakyat.
Bung Karno tentu saja memahami apresiasi yang disampaikan masyarakat. Dia menampung semua protes itu. Bung Karno mengolahnya. Tapi, bukan Bung Karno namanya kalau kemudian mundur oleh berbagai kritik. Dia tetap mantap pada pendirian, yakni merealisasikan pembangunan Jembatan Semanggi. Tahun 1961 proyek dimulai.
Waktu itu, Jembatan Semanggi hanyalah salah satu dari paket pembangunan fasilitas publik yang akan dibangun pemerintah. Proyek lain yang juga didirikan, antara lain Gelora Senayan (Gelora Bung Karno) dan Hotel Indonesia.
Mengenai nama Semanggi, Bung Karno punya cerita sendiri. Dalam satu kesempatan, dia pernah bicara filosofi tentang daun semanggi. Filosofi yang dimaksud adalah simbol persatuan, dalam bahasa Jawa dia menyebut “suh” atau pengikat sapu lidi. Tanpa “suh” sebatang lidi akan mudah patah. Sebaliknya, gabungan lidi-lidi yang diikat dengan “suh” menjadi kokoh dan bermanfaat menjadi alat pembersih.
Itulah sejarah singkat Jembatan Semanggi yang kini tetap berdiri kokoh dan mengimbangi pesatnya pembangunan infrastruktur Ibukota Jakarta. Bila menilik sejarahnya, pantas memang bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan kawasan Jembatan Semanggi sebagai tempat wisata bernilai sejarah.
(Bahan tulisan diolah dari berbagai data buku-buku cerita)
Pada perkembangannya, kawasan Jembatan Semanggi menjadi ciri khas Ibukota Jakarta. Jembatan ini menjadi semacam poros lalu lintas Ibukota Jakarta sekaligus sebagai simbol kemakmuran perekonomian. Lokasi jembatan terkenal ini berada di kawasan Karet, Semanggi, Setia Budi. Pembangunannya dilakukan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.
Proses pembangunan Jembatan Semanggi tidaklah mudah. Presiden Soekarno tidak begitu saja mendapat restu dari rakyat. Sebab, pada waktu itu orang sudah mulai berpikir kritis terhadap ide-ide pembangunan fisik. Pada masa itu, anggota masyarakat yang kritis terhadap kebijakan pemerintah menilai bahwa gagasan Bung Karno ini hanyalah proyek mubazir. Proyek yang hanya akan menghabiskan keuangan negara dan tidak ada manfaatnya bagi kesejahteraan rakyat.
Bung Karno tentu saja memahami apresiasi yang disampaikan masyarakat. Dia menampung semua protes itu. Bung Karno mengolahnya. Tapi, bukan Bung Karno namanya kalau kemudian mundur oleh berbagai kritik. Dia tetap mantap pada pendirian, yakni merealisasikan pembangunan Jembatan Semanggi. Tahun 1961 proyek dimulai.
Waktu itu, Jembatan Semanggi hanyalah salah satu dari paket pembangunan fasilitas publik yang akan dibangun pemerintah. Proyek lain yang juga didirikan, antara lain Gelora Senayan (Gelora Bung Karno) dan Hotel Indonesia.
Mengenai nama Semanggi, Bung Karno punya cerita sendiri. Dalam satu kesempatan, dia pernah bicara filosofi tentang daun semanggi. Filosofi yang dimaksud adalah simbol persatuan, dalam bahasa Jawa dia menyebut “suh” atau pengikat sapu lidi. Tanpa “suh” sebatang lidi akan mudah patah. Sebaliknya, gabungan lidi-lidi yang diikat dengan “suh” menjadi kokoh dan bermanfaat menjadi alat pembersih.
Itulah sejarah singkat Jembatan Semanggi yang kini tetap berdiri kokoh dan mengimbangi pesatnya pembangunan infrastruktur Ibukota Jakarta. Bila menilik sejarahnya, pantas memang bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan kawasan Jembatan Semanggi sebagai tempat wisata bernilai sejarah.
(Bahan tulisan diolah dari berbagai data buku-buku cerita)
ASAL MULA NAMA JAKARTA
Kapal-kapal tongkang berdiri kokoh. Berderet dari ujung ke ujung Pelabuhan Sunda Kelapa. Di salah satu kapal besar yang terbuat dari kayu, sejumlah awak tidak mengenakan baju. Mereka mondar-mandir memeriksa tali-tali di atas kapal. Setelah cukup lama meneliti tali-tali, masuk kembali ke ruang kemudi. Di sana mereka mengobrol.
Di ujung sana beberapa perahu kecil merapat ke dermaga. Nelayan yang memegang kemudi memutar pelan badan perahu agar berhenti secara tepat. Lalu yang satu lagi melempar jangkar. Itulah salah satu aktivitas para nelayan di Pelabuhan Sunda Kelapa di Desember 2009. Pelabuhan ini menyimpan banyak sekali cerita bersejarah. Meskipun sekarang Sunda Kelapa hanyalah nama salah satu pelabuhan, daerah ini sangat penting karena desa di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa adalah cikal-bakal kota Jakarta.
Masa kejayaan itu tepatnya ketika Kerajaan Hindu Pajajaran. Pada perkembangannya, pada zaman itu orang-orang Portugis datang dari Malaka sebagai utusan Gubernur Malaka. Setelah berhasil mengadakan perjanjian dengan penguasa Sunda Kelapa bahwa mereka diizinkan untuk mendirikan benteng di dekat Muara Sungai Ciliwung, para utusan kembali ke Malaka.
Pada 1527 orang-orang Portugis itu kembali dengan membawa sebuah armada kecil tanpa mengetahui sebelumnya bahwa Sunda Kelapa telah jatuh ke tangan Fatahillah. Maka ketika mereka tiba di sana terjadilah pertempuran di sekitar Teluk Jakarta yang akhirnya dimenangkan oleh Fatahillah.
Atas sukacita kemenangannya, Fatahillah memberi nama baru Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang artinya “kemenangan sempurna”. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 22 Juni 1527, yang selanjutnya dijadikan sebagai hari jadi kota Jakarta.
Belanda datang pertama kali ke Jayakarta tahun 1596 di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Setelah mendirikan VOC pada tahun 1602, Belanda semakin kuat kedudukannya. Tahun 1619 oleh Jan Peterszoon Coen, Jayakarta diratakan dengan tanah dan kemudian dibangun kota baru yang diberi nama Batavia.
Kota ini selanjutnya meluas melampaui batas awalnya dan menjadi pusat pemerintahan dan kekuasaan Belanda selama 350 tahun menjajah Indonesia. Setelah Batavia jatuh ke tangan Pendudukan Jepang pada tahun 1942, namanya berubah menjadi Jakarta. Setelah Proklamasi Kemerdekaan 1945, Jakarta ditetapkan sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tahun 1950 menjadi kotapraja di bawah pimpinan walikota.
Pada tahun 1964 statusnya dinaikkan setingkat propinsi dan disebut Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI) di bawah pimpinan Gubernur. Seiring bergulirnya reformasi dan diberlakukannya otonomi daerah, pada tahun 1999 Jakarta dikukuhkan menjadi provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.
Secara administratif, Jakarta yang berpenduduk lebih dari sembilan juta jiwa ini dibagi menjadi lima wilayah kotamadya dengan masing-masing wilayah dipimpin oleh walikota serta Kabupaten Kepulauan Seribu yang dikepalai oleh seorang Bupati.
Di ujung sana beberapa perahu kecil merapat ke dermaga. Nelayan yang memegang kemudi memutar pelan badan perahu agar berhenti secara tepat. Lalu yang satu lagi melempar jangkar. Itulah salah satu aktivitas para nelayan di Pelabuhan Sunda Kelapa di Desember 2009. Pelabuhan ini menyimpan banyak sekali cerita bersejarah. Meskipun sekarang Sunda Kelapa hanyalah nama salah satu pelabuhan, daerah ini sangat penting karena desa di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa adalah cikal-bakal kota Jakarta.
Masa kejayaan itu tepatnya ketika Kerajaan Hindu Pajajaran. Pada perkembangannya, pada zaman itu orang-orang Portugis datang dari Malaka sebagai utusan Gubernur Malaka. Setelah berhasil mengadakan perjanjian dengan penguasa Sunda Kelapa bahwa mereka diizinkan untuk mendirikan benteng di dekat Muara Sungai Ciliwung, para utusan kembali ke Malaka.
Pada 1527 orang-orang Portugis itu kembali dengan membawa sebuah armada kecil tanpa mengetahui sebelumnya bahwa Sunda Kelapa telah jatuh ke tangan Fatahillah. Maka ketika mereka tiba di sana terjadilah pertempuran di sekitar Teluk Jakarta yang akhirnya dimenangkan oleh Fatahillah.
Atas sukacita kemenangannya, Fatahillah memberi nama baru Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang artinya “kemenangan sempurna”. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 22 Juni 1527, yang selanjutnya dijadikan sebagai hari jadi kota Jakarta.
Belanda datang pertama kali ke Jayakarta tahun 1596 di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Setelah mendirikan VOC pada tahun 1602, Belanda semakin kuat kedudukannya. Tahun 1619 oleh Jan Peterszoon Coen, Jayakarta diratakan dengan tanah dan kemudian dibangun kota baru yang diberi nama Batavia.
Kota ini selanjutnya meluas melampaui batas awalnya dan menjadi pusat pemerintahan dan kekuasaan Belanda selama 350 tahun menjajah Indonesia. Setelah Batavia jatuh ke tangan Pendudukan Jepang pada tahun 1942, namanya berubah menjadi Jakarta. Setelah Proklamasi Kemerdekaan 1945, Jakarta ditetapkan sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tahun 1950 menjadi kotapraja di bawah pimpinan walikota.
Pada tahun 1964 statusnya dinaikkan setingkat propinsi dan disebut Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI) di bawah pimpinan Gubernur. Seiring bergulirnya reformasi dan diberlakukannya otonomi daerah, pada tahun 1999 Jakarta dikukuhkan menjadi provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.
Secara administratif, Jakarta yang berpenduduk lebih dari sembilan juta jiwa ini dibagi menjadi lima wilayah kotamadya dengan masing-masing wilayah dipimpin oleh walikota serta Kabupaten Kepulauan Seribu yang dikepalai oleh seorang Bupati.
Jumat, 04 Juni 2010
Legenda Cinta Pulau Kemaro
Perayaan Cap Goh Meh di Pulau Kemaro Sumatera Selatan akan selalu mengingatkan bahwa kawasan tersebut menjadi legenda bagi warga keturunan Tionghoa.
Dalam legenda itu, pada zaman dahulu terdapat seorang anak raja dari Negeri China yang ingin mempersunting putri asli Palembang.
Percintaan mereka berakhir tragis, menyusul putra Raja China yang bernama Tan Bun Ann tersebut meninggal dunia setelah mengetahui guci yang dibawa prajurit dari tanah Tiongkok yang dibuangnya (guci untuk persembahan pinangan, semula dianggap tidak berisi apa-apa) ke dasar Sungai Musi ternyata berisi emas.
Selanjutnya putri asli Palembang pun ikut menceburkan diri ke sungai, dan sampai kini legenda tersebut masih diyakini etnis Tionghoa.
Menurut legenda itu, dipercayai bahwa Pulau Kemaro yang menyembul keluar adalah kubur dari dua orang yang menceburkan diri itu.
Johny Prima salah satu pengunjung di Pulau Kemaro mengatakan, sampai saat ini ratusan ribu warga keturunan Tionghoa setiap tahunnya pada perayaan Cap Goh Meh, terus mendatangi pulau tersebut untuk beribadat dan berziarah.
Puncaknya terjadi pada tengah malam hari ke-15 Tahun Baru Imlek, tetapi sebelumnya dan sehari sesudah perayaan tersebut, warga terus berdatangan secara bergantian.
Hingga kini pulau yang menurut cerita berupa gundukan tanah yang muncul dari Sungai Musi dan dianggap sebagai makam puteri dan pangeran serta para dayangnya, terus dirawat oleh pengelola dan penjaga pulau itu.
Dalam legendanya, Pangeran Tiongkok Tan Bun An hendak melamar Sang Putri Raja Palembang (Siti Fatimah). Kaisar Tiongkok pun mengirim mas kawin (mahar) dalam sembilan guci berisi emas batangan untuk melamarnya.
Pada bagian atas guci itu, untuk mengelabui para bajak laut dalam perjalanan saat itu yang penuh marabahaya, ditutupi dengan sayuran. Namun sesampai di muara Sungai Musi, Pangeran Tiongkok mengetahui bahwa guci itu hanya berisi sayuran, menjadi malu.
Satu per satu guci tersebut diceburkan ke Sungai Musi. Tapi saat guci terakhir yang pecah sebelum tercebur ke sungai, justru berhamburan emas batangan dari dalamnya. Pangeran pun kaget dan berupaya mencari untuk mengambil guci yang telah masuk sungai.
Namun pangeran itu bersama pengawalnya tak pernah muncul ke permukaan air lagi. Peristiwa itu membuat putri Siti Fatimah menjadi sedih dan berputus asa, sehingga bersama dayangnya juga menceburkan diri ke sungai untuk bertemu pangerannya.
Legenda cinta sejati itu turun temurun dikisahkan dan terkenal sampai sekarang.
Dalam legenda itu, pada zaman dahulu terdapat seorang anak raja dari Negeri China yang ingin mempersunting putri asli Palembang.
Percintaan mereka berakhir tragis, menyusul putra Raja China yang bernama Tan Bun Ann tersebut meninggal dunia setelah mengetahui guci yang dibawa prajurit dari tanah Tiongkok yang dibuangnya (guci untuk persembahan pinangan, semula dianggap tidak berisi apa-apa) ke dasar Sungai Musi ternyata berisi emas.
Selanjutnya putri asli Palembang pun ikut menceburkan diri ke sungai, dan sampai kini legenda tersebut masih diyakini etnis Tionghoa.
Menurut legenda itu, dipercayai bahwa Pulau Kemaro yang menyembul keluar adalah kubur dari dua orang yang menceburkan diri itu.
Johny Prima salah satu pengunjung di Pulau Kemaro mengatakan, sampai saat ini ratusan ribu warga keturunan Tionghoa setiap tahunnya pada perayaan Cap Goh Meh, terus mendatangi pulau tersebut untuk beribadat dan berziarah.
Puncaknya terjadi pada tengah malam hari ke-15 Tahun Baru Imlek, tetapi sebelumnya dan sehari sesudah perayaan tersebut, warga terus berdatangan secara bergantian.
Hingga kini pulau yang menurut cerita berupa gundukan tanah yang muncul dari Sungai Musi dan dianggap sebagai makam puteri dan pangeran serta para dayangnya, terus dirawat oleh pengelola dan penjaga pulau itu.
Dalam legendanya, Pangeran Tiongkok Tan Bun An hendak melamar Sang Putri Raja Palembang (Siti Fatimah). Kaisar Tiongkok pun mengirim mas kawin (mahar) dalam sembilan guci berisi emas batangan untuk melamarnya.
Pada bagian atas guci itu, untuk mengelabui para bajak laut dalam perjalanan saat itu yang penuh marabahaya, ditutupi dengan sayuran. Namun sesampai di muara Sungai Musi, Pangeran Tiongkok mengetahui bahwa guci itu hanya berisi sayuran, menjadi malu.
Satu per satu guci tersebut diceburkan ke Sungai Musi. Tapi saat guci terakhir yang pecah sebelum tercebur ke sungai, justru berhamburan emas batangan dari dalamnya. Pangeran pun kaget dan berupaya mencari untuk mengambil guci yang telah masuk sungai.
Namun pangeran itu bersama pengawalnya tak pernah muncul ke permukaan air lagi. Peristiwa itu membuat putri Siti Fatimah menjadi sedih dan berputus asa, sehingga bersama dayangnya juga menceburkan diri ke sungai untuk bertemu pangerannya.
Legenda cinta sejati itu turun temurun dikisahkan dan terkenal sampai sekarang.
Langganan:
Postingan (Atom)